TUGAS
1
PENGGUNAAN
BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar” dapat
diartikan pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan di samping
itu mengikuti kaidah bahasa yang betul. Ungkapan “bahasa Indonesia yang baik
dan benar” mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan
dan kebenaran. Bahasa yang diucapkan bahasa yang baku.
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai
beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi
dan kondisi. Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal penggunaan bahasa
Indonesia yang benar menjadi prioritas utama. Penggunaan bahasa seperti ini
sering menggunakan bahasa baku. Kendala yang harus dihindari dalam pemakaian
bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa seperti
interferensi, integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa
disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi. Hal ini mengakibatkan bahasa
yang digunakan menjadi tidak baik.
Misalkan dalam pertanyaan sehari-hari dengan
menggunakan bahasa yang baku Contoh :
Apakah kamu ingin menyapu rumah bagian belakang ?
Apa yang kamu lakukan tadi?
Misalkan ketika dalam dialog antara seorang Guru
dengan seorang siswa
Pak guru : Rino apakah kamu sudah mengerjakan PR?
Rino : sudah saya kerjakan pak.
Pak guru : baiklah kalau begitu, segera dikumpulkan.
Rino : Terima kasih Pak
Kata yang digunakan sesuai lingkungan sosial
Contoh lain dari pada Undang-undang dasar antara
lain :
Undang-undang dasar 1945 pembukaan bahwa
sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu
penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perkeadilan.
Dari beberapa kalimat dalam undang-undang tersebut
menunjukkan bahasa yang sangat baku, dan
merupakan pemakaian bahasa secara baik dan benar.
Contoh lain dalam tawar-menawar di pasar, misalnya,
pemakaian ragam baku akan menimbulkan kegelian, keheranan, atau kecurigaan.
Akan sangat ganjil bila dalam tawar -menawar dengan tukang sayur atau tukang
becak kita memakai bahasa baku seperti ini.
(1)
Berapakah Ibu mau menjual tauge ini?
(2) Apakah
Bang Becak bersedia mengantar saya ke Pasar Tanah Abang dan berapa ongkosnya?
Contoh di atas adalah contoh bahasa Indonesia yang
baku dan benar, tetapi tidak baik dan tidak efektif karena tidak cocok dengan
situasi pemakaian kalimat-kalimat itu. Untuk situasi seperti di atas, kalimat
(3) dan (4) berikut akan lebih tepat.
(3) Berapa
nih, Bu, tauge nya?
(4) Ke Pasar
Tanah Abang, Bang. Berapa?
Misalkan perbedaan dari bahasa indonesia yang benar
dengan bahasa gaul
Bahasa Indonesia Bahasa
Gaul (informal)
Aku, Saya Gue
Kamu Elo
Di masa depan kapan-kapan
Apakah benar? Emangnya
bener?
Tidak Gak
Tidak Peduli Emang
gue pikirin!
Dari contoh diatas perbedaan antara bahasa yang baku
dan non baku dapat terlihat dari
pengucapan dan dari tata cara penulisannya. Bahasa indonesia baik dan benar
merupakan bahasa yang mudah dipahami,
bentuk bahasa baku yang sah agar secara luas masyarakat indonesia
berkomunikasi menggunakan bahasa nasional. Contoh pada
“Kami, putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa
persatuan, bahasa Indonesia”, demikianlah bunyi alenia ketiga sumpah pemuda
yang telah dirumuskan oleh para pemuda yang kemudian menjadi pendiri bangsa dan
negara Indonesia. Bunyi alenia ketiga dalam ikrar sumpah pemuda itu jelas bahwa
yang menjadi bahasa persatuan bangsa Indonesia adalah bahasa Indonesia. Kita
sebagai bagian bangsa Indonesia sudah selayaknya menjunjung tinggi bahasa Indonesia
dalam kehidupan sehari-hari.
Paragraph dibawah ini cuplikan gaya bahasa yang
dipakai sesuai dengan EYD dan menggunakan bahasa baku atau bahasa ilmiah bukan
kata popular dan bersifa objektif, dengan penyusunan kalimat yang cermat.
Dalam paradigma profesionalisme sekarang ini, ada
tidaknya nilai informative dalam jaring komunikasi ternyata berbanding lurus
dengan cakap tidaknya kita menulis. Pasalnya, selain harus bisa menerima, kita
juga harus mampu memberi. Inilah efek jurnalisme yang kini sudah menyesaki
hidup kita. Oleh karena itu, kita pun dituntut dalam hal tulis-menulis demi
penyebaran informasi. Namun persoalannya, apakah kita peduli terhadap laras
tulis bahasa kita. Sementara itu, yakinilah, tabiat dan tutur kata seseorang
menunjukkan asal-usulnya, atau dalam penegasan lain, bahasa yang kacau
mencerminkan kekacauan pola pikir pemakainya. Buku ini memperkenalkan
langkah-langkah pragmatic yang Anda perlukan agar tulisan Anda bisa tampil
wajar, segar, dan enak dibaca
FUNGSI
BAHASA SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI
1. Pengertian Bahasa
Menurut Gorys Keraf (1997 : 1), Bahasa adalah alat
komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh
alat ucap manusia. Mungkin ada yang keberatan dengan mengatakan bahwa bahasa
bukan satu-satunya alat untuk mengadakan komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa
dua orang atau pihak yang mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara-cara
tertentu yang telah disepakati bersama. Lukisan-lukisan, asap api, bunyi
gendang atau tong-tong dan sebagainya. Tetapi mereka itu harus mengakui pula
bahwa bila dibandingkan dengan bahasa, semua alat komunikasi tadi mengandung
banyak segi yang lemah.
Bahasa memberikan kemungkinan yang jauh lebih luas
dan kompleks daripada yang dapat diperoleh dengan mempergunakan media tadi. Bahasa
haruslah merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bukannya
sembarang bunyi. Dan bunyi itu sendiri haruslah merupakan simbol atau
perlambang.
2. Aspek Bahasa
Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi yang
mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer, yang
dapat diperkuat dengan gerak-gerik badaniah yang nyata. Ia merupakan simbol
karena rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia harus diberikan
makna tertentu pula. Simbol adalah tanda yang diberikan makna tertentu, yaitu
mengacu kepada sesuatu yang dapat diserap oleh panca indra.
Berarti bahasa mencakup dua bidang, yaitu vokal yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia, dan arti atau makna yaitu hubungan antara
rangkaian bunyi vokal dengan barang atau hal yang diwakilinya,itu. Bunyi itu
juga merupakan getaran yang merangsang alat pendengar kita (=yang diserap oleh
panca indra kita, sedangkan arti adalah isi yang terkandung di dalam arus bunyi
yang menyebabkan reaksi atau tanggapan dari orang lain).
Arti yang terkandung dalam suatu rangkaian bunyi
bersifat arbitrer atau manasuka. Arbitrer atau manasuka berarti tidak terdapat
suatu keharusan bahwa suatu rangkaian bunyi tertentu harus mengandung arti yang
tertentu pula. Apakah seekor hewan dengan ciri-ciri
3. Fungsi Bahasa
Menurut Felicia (2001 : 1), dalam berkomunikasi
sehari-hari, salah satu alat yang paling sering digunakan adalah bahasa, baik
bahasa lisan maupun bahasa tulis. Begitu dekatnya kita kepada bahasa, terutama
bahasa Indonesia, sehingga tidak dirasa perlu untuk mendalami dan mempelajari
bahasa Indonesia secara lebih jauh. Akibatnya, sebagai pemakai bahasa, orang
Indonesia tidak terampil menggunakan bahasa. Suatu kelemahan yang tidak
disadari.
Komunikasi lisan atau nonstandar yang sangat praktis
menyebabkan kita tidak teliti berbahasa. Akibatnya, kita mengalami kesulitan
pada saat akan menggunakan bahasa tulis atau bahasa yang lebih standar dan
teratur. Pada saat dituntut untuk berbahasa’ bagi kepentingan yang lebih
terarah dengan maksud tertentu, kita cenderung kaku. Kita akan berbahasa secara
terbata-bata atau mencampurkan bahasa standar dengan bahasa nonstandar atau
bahkan, mencampurkan bahasa atau istilah asing ke dalam uraian kita. Padahal,
bahasa bersifat sangat luwes, sangat manipulatif. Kita selalu dapat
memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Lihat saja,
bagaimana pandainya orang-orang berpolitik melalui bahasa. Kita selalu dapat
memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Agar dapat
memanipulasi bahasa, kita harus mengetahui fungsi-fungsi bahasa.
Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi.
- bahasa merupakan akibat yang lebih jauh dari
ekspresi diri.
- Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri
kita tidak diterima atau dipahami.
- Penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi,
memiliki tujuan tertentu yaitu agar kita dipahami oleh orang lain. Jadi dalam
hal ini respons pendengar atau lawan komunikan yang menjadi perhatian utama
kita.
• Bahasa sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan
alat untuk merumuskan maksud kita.
• Dengan komunikasi, kita dapat menyampaikan semua
yang kita rasakan, pikirkan, dan ketahui kepada orang lain.
• Dengan komunikasi, kita dapat mempelajari dan
mewarisi semua yang pernah dicapai oleh nenek moyang kita dan apa yang telah
dicapai oleh orang-orang sejaman kita.
• Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi melalui
lisan (bahsa primer) dan tulisan (bahasa sekunder). Berkomunikasi melalui lisan
(dihasilkan oleh alat ucap manusia), yaitu dalam bentuk symbol bunyi, dimana
setiap simbol bunyi memiliki cirri khas tersendiri. Suatu simbol bisa terdengar
sama di telinga kita tapi memiliki makna yang sangat jauh berbeda. Misalnya
kata ’sarang’ dalam bahasa Korea artinya cinta, sedangkan dalam bahasa
Indonesia artinya kandang atau tempat.
• Tulisan adalah susunan dari simbol (huruf) yang
dirangkai menjadi kata bermakna dan dituliskan. Bahasa lisan lebih ekspresif di
mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk
mendukung komunikasi yang dilakukan. Lidah setajam pisau / silet oleh karena
itu sebaiknya dalam berkata-kata sebaiknya tidak sembarangan dan menghargai
serta menghormati lawan bicara / target komunikasi.
• Bahasa sebagai sarana komunikasi mempunyaii fungsi
utama bahasa adalah bahwa komunikasi ialah penyampaian pesan atau makna oleh
seseorang kepada orang lain. Keterikatan dan keterkaitan bahasa dengan manusia
menyebabkan bahasa tidak tetap dan selalu berubah seiring perubahan kegaiatan
manusia dalam kehidupannya di masyarakat. Perubahan bahasa dapat terjadi bukan
hanya berupa pengembangan dan perluasan, melainkan berupa kemunduran sejalan
dengan perubahan yang dialami masyarakat. Terutama pada penggunaan Fungsi
komunikasi pada bahasa asing Sebagai contoh masyarakat Indonesia lebih sering
menempel ungkapan “No Smoking” daripada “Dilarang Merokok”, “Stop” untuk
“berhenti”, “Exit” untuk “keluar”, “Open House” untuk penerimaan tamu di rumah
pada saat lebaran. Jadi bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya dengan satu
bahasa melainkan banyak bahasa.
Contohnya :
Misalnya berupa :
- Alat-alat itu digunakan untuk berkomunikasi
misalnya gerak badaniah, alat bunyi-bunyian, kentongan, lukisan, gambar, dsb).
Contohnya :
- bunyi tong-tong memberi tanda bahaya
- adanya asap menunjukkan bahaya kebakaran
- alarm untuk tanda segera berkumpul
- bedug untuk tanda segera melakukan sholat
- telepon genggam untuk memanggil orang pada jarak
jauh
- simbol – tanda stop untuk pengguna jalan, simbol
laki-laki dan perempuan bagi pengguna toilet.
- gambar peta yang menunjukkan jalan
- suasana gemuruh kentongan dipukul tanda ketika ada
bahaya
- adanya asap tampak dari kejauhan pertanda
kebakaran
- bunyi alarm (suasana tanda bahaya gempa
bumi/bencana alam) dsb.
• contoh dalam kehidupan sehari hari
misalkan seorang satpam perumahan berjaga-jaga/ronda
pada malam hari, pada saat sudah mendekati jam 12.00 malam satpam tersebut
membunyikan kentongan yang bertanda bahwa waktu sudah tepat pukul 12.00 malam.
Dan timbul timbal balik antara satpam sama orang-orang disekitar
perumahan.setiap orang jadi lebih mengerti tanda waktu pergantian tersebut
Jadi, bahasa yang dipakai satpam tersebut berupa
kentongan yang memberikan pertanda sesuatu akan terjadi/ sesuatu yang sudah
mestinya dilakukan.
kesimpulan : Bahasa sebagai alat ekspresi diri dan
sebagai alat komunikasi sekaligus pula merupakan alat untuk menunjukkan
identitas diri. Melalui bahasa, kita dapat menunjukkan sudut pandang kita,
pemahaman kita atas suatu hal, asal usul bangsa dan negara kita, pendidikan
kita, bahkan sifat kita. Bahasa menjadi cermin diri kita, baik sebagai bangsa
maupun sebagai diri sendiri.
CONTOH FUNGSI BAHASA SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI
Sejak kecil, kita sudah mempelajari bahasa secara
sendiri, tanpa ada yan mengajari. Kita bisa belajar sedikit demi sedikit.
Bahasa yang dituliskan ataupun yang dilafalkan pasti memiliki makna. Melalui
bahasa kita dapat menuangkan ide atau gagasan yang kita pikirkan.Bahasa
merupakan dasar segala kegiatan yang kita lakukan.
Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang
tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang
terjadi. Kaidah, aturan dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata
bentuk dan tata kalimat. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan lancar dengan
baik, penerima dan pengirim bahasa harus harus menguasai bahasanya.
1. Pengertian Bahasa
Menurut Gorys Keraf (1997 : 1), Bahasa adalah alat
komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh
alat ucap manusia. Mungkin ada yang keberatan dengan mengatakan bahwa bahasa
bukan satu-satunya alat untuk mengadakan komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa
dua orang atau pihak yang mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara-cara
tertentu yang telah disepakati bersama. Lukisan-lukisan, asap api, bunyi
gendang atau tong-tong dan sebagainya. Tetapi mereka itu harus mengakui pula
bahwa bila dibandingkan dengan bahasa, semua alat komunikasi tadi mengandung
banyak segi yang lemah.
2. Ciri Bahasa
Ciri-ciri dari bahasa adalah:
a. Sistematik.
b. Arbiter.
c. Vokal.
d. Bermakna.
e. Komunikatif.
f. Ada di masyarakat.
Fungsi bahasa dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu
fungsi bahasa secara umum dan secara khusus
A. Fungsi bahasa secara umum
- Sebagai alat untuk berkespresi
Contohnya;mampu menggungkapkan gambaran,maksud
,gagasan, dan perasaan.
Melalui bahasa kita dapat menyatakan secara terbuka
segala sesuatu yang tersirat di dalam dada dan pikiran kita, sekurang-kurangnya
dapat memaklimkan keberadaan kita. Misalnya seperti seorang penulis buku,
mereka akan menuangkan segala seseuatu yang mereka pikirkan ke dalam sebuah tulisan
tanpa memikirkan si pembaca, mereka hanya berfokus pada keinginan mereka
sendiri.
Sebenarnya ada 2 unsur yang mendorong kita untuk
mengekspresikan diri, yaitu:
(1) Agar menarik perhatian orang lain terhadap kita;
(2) Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua
tekanan emosi.
- Sebagai alat komunikasi
Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran
perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita
menciptakan kerja sama dengan sesama warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas
kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan masa depan kita (Gorys Keraf, 1997
: 4). Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri.
Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau
dipahami oleh orang lain.
Pada saat kita menggunakan bahasa sebagai alat
komunikasi, kita sudah memiliki tujuan tertentu. Kita ingin dipahami oleh orang
lain. Kita ingin menyampaikan gagasan dan pemikiran yang dapat diterima oleh
orang lain. Kita ingin membuat orang lain yakin terhadap pandangan kita. Kita
ingin mempengaruhi orang lain. Lebih jauh lagi, kita ingin orang lain membeli
atau menanggapi hasil pemikiran kita. Jadi, dalam hal ini pembaca atau
pendengar atau khalayak sasaran menjadi perhatian utama kita. Kita menggunakan
bahasa dengan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan khalayak sasaran kita.
Pada saat kita menggunakan bahasa untuk
berkomunikasi, antara lain kita juga mempertimbangkan apakah bahasa yang kita
gunakan laku untuk dijual. Oleh karena itu, seringkali kita mendengar istilah
“bahasa yang komunikatif”. Misalnya, kata makro hanya dipahami oleh orang-orang
dan tingkat pendidikan tertentu, namun kata besar atau luas lebih mudah
dimengerti oleh masyarakat umum..Dengan kata lain, kata besar atau
luas,dianggap lebih komunikatif karena bersifat lebih umum. Sebaliknya, kata
makro akan memberikan nuansa lain pada bahasa kita, misalnya, nuansa keilmuan,
nuansa intelektualitas, atau nuansa tradisional.
Contohnya : Kata griya, misalnya lebih sulit
dipahami dibandingkan kata rumah atau wisma. Dengan kata lain, kata besar,
luas, rumah, wisma, dianggap lebih komunikatif karena bersifat lebih umum
1. Jelaskan dengan contoh “Menggunakan Bahasa
Indonesia Secara Baik dan Benar”..!!
Pengertian
Menurut Anton M. Moeliono (dalam Majalah Pembinaan
Bahasa Indonesia, 1980), berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dapat
diartikan pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan yang
disamping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul. Ungkapan bahasa Indonesia
yang baik dan benar, sebaliknya, mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus
memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran.
Contoh
Tahukan Wikimuers bahwa kata cabe itu tidak baku dan
yang baku adalah kata cabai? Dan cape itu kata bakunya adalah capai, sebuah
kata yang sangat jarang digunakan oleh para penulis warta di Wikimu, dan ini
berarti sebuah pekerjaan berat bagi administrator Wikimu untuk mengecek dan
membetulkan semua kata-kata yang tidak baku, namun sering digunakan.
Begitu juga kata admin, sebetulnya kata bakunya
adalah administrator seperti yang digunakan pada kalimat tersebut di atas.
Banyak lagi contoh lainya, seperti riil yang kata bakunya real, analisa yang
kata bakunya analisis, budget yang kata bakunya bujet, dan kata tapi yang
sering dipergunakan oleh kita kata bakunya adalah tetapi.
Kesalahan tata bahasa yang sering terjadi adalah
pemenuhan ketentuan gramatikal dalam penulisan kalimat. Sebagai contoh adalah
kalimat: buku yang saya pinjam seharusnya buku yang dipinjam oleh saya.
2. Berikan contoh fungsi bahasa sebagai alat komunikasi…!!!
Bahasa yang baik dan benar itu memiliki empat fungi
:
(1) fungsi pemersatu kebhinnekaan rumpun dalam
bahasa dengan mengatasi batas-batas kedaerahan;
(2) fungsi penanda kepribadian yang menyatakan
identitas bangsa dalam pergaulan dengan bangsa lain;
(3) fungsi pembawa kewibawaan karena berpendidikan
dan yang terpelajar; dan
(4) fungsi sebagai kerangka acuan tentang tepat
tidaknya dan betul tidaknya pemakaian bahasa.
Keempat fungsi bahasa yang baik dan benar itu
bertalian erat dengan tiga macam batin penutur bahasa sebagai berikut :
(1) fungsinya sebagai pemersatu dan sebagai penanda
kepribadian bangsa membangkitkan kesetiaan orang terhadap bahasa itu;
(2) fungsinya pembawa kewibawaan berkaitan dengan
sikap kebangsaan orang karena mampu beragam bahasa itu; dan
(3) fungsi sebagai kerangka acuan berhubungan dengan
kesadaran orang akan adanya aturan yang baku layak diatuhi agar ia jangan
terkena sanksi sosial.
Berdasarkan paparan di atas maka dapat disimpulkan,
berbahasa Indonesia dengan baik dan benar adalah menggunakan bahasa Indonesia
yang memenuhi norma baik dan benar bahasa Indonesia. Norma yang dimaksud adalah
“ketentuan” bahasa Indonesia, misalnya tata bahasa, ejaan, kalimat, dsb.
Contoh fungsi Bahasa Indonesia
Sekarang ini fungsi bahasa Indonesia telah pula
bertambah besar. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa media massa . media
massa cetak dan elektronik, baik visual, audio, maupun audio visual harus
memakai bahasa Indonesia. Media massa menjadi tumpuan kita dalam
menyebarluaskan bahasa Indonesia secara baik dan benar.
Di dalam kedudukannya sebagai sumber pemerkaya
bahasa daerah , bahasa Indonesia berperanana sangat penting. Beberapa kosakata
bahasa Indonesia ternyata dapat memperkaya khasanah bahasa daerah, dalam hal
bahasa daerah tidak memiliki kata untuk sebuah konsep.
Bahasa Indonesia sebagai alat menyebarluaskan sastra
Indonesia dapat dipakai. Sastra Indonesia merupakan wahana pemakaian bahasa
Indonesia dari segi estetis bahasa sehingga bahasa Indonesia menjadi bahasa yang penting dalam dunia
internasional.